Buta aksara adalah ketidakmampuan untuk membaca atau menulis kalimat sederhana dalam bahasa apapun. Masalah ini merupakan sesuatu yang sangat memprihatinkan, karena jika manusia tidak dapat membaca dan menulis mereka akan sangat tertinggal dan akan sangat mudah dibodohi dan banyak hal-hal yang lainnya.
Di Indonesia jumlah angka buta huruf mencapai 8,5 juta jiwa, 5,1 juta kebanyakan dari mereka adalah perempuan. Jumlah ini menurun dari 2004 lalu dengan 15 juta penduduk buta huruf, tetapi jumlah ini masih termasuk angka terbesar di dunia.
Di Indonesia terdapat 10 provinsi yang tingkat buta hurufnya sampai di atas 10 persen. Provinsi itu diantaranya Papua, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat dan Jawa Barat serta Sulawesi Selatan.
Karena permasalahan ini bukan hanya terjadi di Indonesia melainkan terjadi pula di beberapa negara di dunia. Banyak dari mereka yang masih buta aksara. Hal ini menjadi perhatian bagi masyarakat dunia, dan pada tanggal 8 September 1964, United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) menetapkan 8 September sebagai Hari Aksara Internasional. Penetapan tersebut dilakukan untuk mengingatkan dunia tentang pentingnya budaya literasi. Sebagai upaya keberaksaraan, UNESCO mencanangkan UNLD pada skala internasional pada tahun 2003-2012.
Semoga tingkat buta aksara dapat di minimalisir dan dihilangkan, dan terwujudlah melek aksara. Karena dengan membaca, seseorang akan dapat memperoleh berbagai macam manfaat yang dapat menjadikannya lebih sejahtera lebih mengerti akan suatu hal, dan mampu membuka cakrawala dunia yang terbentang amat sangat luasnya.
Generasi muda adalah generasi yang memiliki jiwa semangat yang berkobar-kobar, so, marilah kita gunakan semangat itu untuk hal-hal positf. Marilah gemar membaca dan mengajarkan membaca kepada orang-orang terdekat kita yang belum bisa membaca agar bisa melek aksara. Jadilah praja muda karana yang berguna bagi masyarakat dengan melakukan hal positif yang kita bisa.
Dengan melek aksara kita akan lebih bahagia.
Salam Pramuka
Nyimak dolo kak
BalasHapusiya :)
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusPenurunan angka buta huruf dari tahun 2004 (15 juta) sampai sekarang (8,5 juta) didukung oleh apa ya?
BalasHapus